Pepromeno-arip rahman hidayat

 Pepromeno

•tentang saya 😊

Saya adalah dia. Dia Arip Rahman hidayat entah kalian ingin memanggil nya arip maupun dayat itu terserah kalian
 (kalian memiliki hak akan hal itu). 
    7 juni 2005 saya lahir kedunia dan merengek meminta asi dari Bunda bukan dari Ayah.Sekarang saya berumur 16 tahun tapi masih kebingungan dalam memikirkan dimusim atau iklim seperti apakah saya dilahirkan. Ketika saya berpikir saya dilahirkan dimusim dingin yang terlintas dikepala saya adalah mungkin pada saat tersebut asi dari bunda berhawa sangat dingin dan beku menyesuaikan iklim.Begitu juga sebaliknya dengan musim panas. 
     Tapi, ternyata hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan karena asi itu tidak bisa dipengaruhi oleh iklim sekitar mau bagaimanapun kondisinya ya tetap hangat dan tawarr
(meskipun saya sudah lupa bagaimana rasanya asi hihi😆)
Beuh, jangan lupa follow dulu instagramnya nih @ariprahmanhidayat_

Lanjut ke cerpen skuyyy⏬⏬⤵😘

Pepromeno

 Arip Rahman Hidayat


Pepromeno adalah takdir
Engkau adalah cinta
Mamakmu adalah Minah
Bapakmu adalah imarah 
Dan kita adalah pepromeno cinta yang menetap di Imarah 
Dan berpulang ke rahim minah,
Itu sebabnya kita ada
Tidak mungkin kita menyangkalnya
Karena kita adalah Cinta


Saya adalah beliau.
Ketika berharap lahir ke dunia, saya meminta pada malaikat untuk membujuk Tuhan agar beliau mengeluarkan saya dari rahim Bunda di tujuh juni setelah lahirnya soekarno di enam juni. Saya tersenyum manis sebelum perkara dahsyat itu terjadi dan saya merasa bahwa saya adalah orang yang amat manis dan menggemaskan ketimbang bajingan Arip Rahman Hidayat yang sedang mesra mencibir gorengan marlin di Los Angels dengan kecup-kecup gincu yang masih senpurna menempel di kedua mata marlin itu. 
"Malaikat yang manis, jika Anda membantu saya membujuk Tuhan, saya akan memberikan lolipop kepada Anda  dan mendoakan Anda agar peribadatan yang selama ini anda persembahkan untuk Tuhan Anda diterima."
Aaaaaahhhhh Saya amat yakin, malaikat pasti tertarik dan menerima tawaran dari saya. Kalaupun tidak, saya tetap yakin beliau akan dan pasti menyesal telah menolak lolipop yang manisnya tidak bisa dikira juga sebagai tambahan atas lolipop itu, saya menambahkan zamrud-zamrud hijau yang dituai dari langit cerah di Ciawi juga air mata gadis yang menangis tragis di irisan doa nya pada sepertiga malam yang ganjil.
***

Lima hari setelah negosiasi cakrawala tersebut, kelebat cahaya dan kepakan sayap malaikat yang memikat mulai muncul dan menghampiri saya dengan menyulam senyum yang lazuli irak, lantas membaca taawuz di daun telinga kanan saya.  
Plak!  
Refleks saya menampar pipi chubby malaikat dengan dahsyat bukan tanpa alasan. 
.***

Sedikit gambaran tentang manisnya wajah Malaikat dan saya. 
Malaikat tampak manis dan elok wajahnya dari segala arah, perawakannya yang tegap dan kokoh membuat gadis-gadis menarik mesra beliau ke pangkuannya juga gurat wajahnya lembut dan berdampingan dengan senyum yang indah merupakan nilai plus bonus yang diberikan Tuhan kepadanya. Ahli ibadah yang tidak pernah malakukan perbuatan maksiat sekecil apapun ini sangat berjasa bagi saya, beliau memperkenalkan saya dengan gadis sentosa yang nantinya akan berpijak dan berpulang pada tanah humus dan pupuk kandang mungkin juga urea. Terima kasih Malaikat. 

Sementara saya, merupakan pria yang tidak tahu perawakan saya seperti  apa. Toh, dalam cerita ini saya belum dilahirkan dan bahkan usia pun lebih muda daripada balita yang baru keluar dari rahim bundanya. Saya berharap banyak pada Tuhan dan wanita manis di Ciawi yang sedang memasang senyum kaku menunggu di jalur angkot Ciawi-Gombong agar tidak benar-benar menunggu kelahiran saya. Karena saya tahu bahwa menunggu tanpa kepastian mutlak ujungnya adalah kecewa.
***

"Maaf, Malaikat, saya melakukannya dengan sengaja. Semua karena Anda  membaca taawuz dan mendekap saya dengan kemayu. Oleh karena itu, sejenak tadi saya berpikir bahwa apakah saya adalah setan?"
Malaikat beranjak maju 7 cm di depan batang hidung mancung milik saya. Beliau mengeluarkan belati perak dengan ukiran burung Garuda yang gentleman dan saya sudah tahu apa yang dikehendaki Malaikat. Beliau akan menikam saya dengan Ganas
"Satu ... dua ... ti—"  Hitung saya di dalam hati. 
Ternyata benar saja, beliau menikam saya dengan gerakan 1 km/detik di bawah naungan undang-undang romansa yang terbit di hari Selasa, tujuh Juni.
Eh. Saya jadi malu dibuatnya, ternyata malaikat bukan hendak menikam saya, melainkan beliau mengeluarkan belati hanya karena ingin merobek angpau yang sedari tadi dipegang tangan kirinya. Beliau menyerahkan isinya kepada saya. 
Tanpa perlu berpikir keras dan kasar sekarang saya tahu bahwa isi angpau itu adalah  "surat keputusan". Sungguh, saya meloncat kegirangan melihatnya meskipun hanya sekadar mendapat surat keputusan, bukan surat cinta. 
“Anda tidak akan dilahirkan ke dunia dan akan diwafatkan saja karena saya tahu kalau Anda dilahirkan kedunia h anya akan melebarkan sayap-sayap dosa yang diramu skabies dan tom yum goong.”
Demikianlah makna yang dapat saya pahami dari isi angpau tersebut. Iya, saya tidak peduli akan hal itu. Toh, saya sekarang juga belum hidup dan juga saya tidak ingin merepotkan malaikat pencatat amal di masa hidup kelak dan saya pula mensyukuri dengan keadaan ini ditambah saya sudah mengenal gadis lembut itu yang merupakan bagian dari rangkaian kejadian yang natural ini. 
“Oke, Malaikat, saya tidak akan memberikan Anda lolipop tetapi saya harap mau mengikuti saya pada sosial media yang tadinya sudah saya siapkan dengan matang dan dibumbui romantika cinta @ariprahmanhidayat_.”
Selanjutnya saya merebahkan diri dan mencoba menikmati suasana pencabutan roh pada jasad yang dirasa perlahan dan halus. Saya tampakkan seluruh kekuatan senyum yang sedari tadi saya tahan untuk mengeluarkannnya. Saya kuatkan hati untuk merelakan Jamilah dengan pria lain. Senyum yang Saya keluarkan dengan cepat hilang ketika saya teringat rintihan yang dikeluarkan wajah jernih jamilah dengan cemerlang. Selamat tinggal jamilah, meskipun engkau tidak pernah melihat saya dan tangan ini belum pernah meraba jemari mu tapi maukah kau saya undang ke pesta kedatangan saya disurga? . Terisak-isak saya menangis menahan sakit pencabutan roh-. LEPAS.

Kalau sampai pepromeno saya hidup
Saya akan memberanikan diri
Untuk menjaga jamilah dari bahaya jambret
Kalau sampai pepromeno saya hidup 
Saya akan memberanikan mendatangi bunda Minah 
Untuk mendapat restunya
Terima kasih tuhan
Terima kasih cinta



Nah, sobat mungkin cuman itu yang bisa saya tulis dalam laman blog pertama saya........ 
Kalau cerpen itu jangan terlalu dipikirkan yahhhh...  Soal nya cuman iseng doang hihii.

Sekali lagi jangan lupa follow instagram nya
nanti juga difollback kalau saya 
ada kuota hihiii

@ariprahmanhidayat_
@galerikaparat





Komentar

  1. Pesan: jangan lupa teman lama karna teman baru lebih menyenangkan

    BalasHapus
  2. Ngerii arippp, 😆😆 teruslahh berkaryaa bungg

    BalasHapus
  3. @fahri.ramadahan,mantap rip, semangat trus

    BalasHapus
  4. "Hidup ini cuma 3 hari,kemarin,hari ini,dan hari esok" -kobarkan semangat mu-

    BalasHapus
  5. Gada tombol like..??
    Klo ada 👍🏻¹⁰⁰
    Pesan ku padamu
    "Ingat, semua orang memiliki bakat, dan bakatmu itu sangat hebat" :)

    BalasHapus
  6. Bangga pada-mu nak 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duhai, saya tahu engkau adalah orang yang membuat saya bisa

      Hapus
  7. auuu gatau lagi Arip udah kayak sitiiiiiiii

    BalasHapus

Posting Komentar